Sebagai pecinta anjing, kebiasaan mereka mengibas-ngibaskan ekor pasti sudah tidak asing lagi. Biasanya, mereka menggoyangkan ekor dengan raut wajah penuh kebahagiaan saat menyambut pemiliknya. Namun dalam perbincangannya dengan The Dodo, Dr. Sarah Wooten yang merupakan dokter hewan sekaligus jurnalis veteriner mengungkapkan bahwa ekor memegang fungsi penting untuk tubuh anjing.
Ekor memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan dan membantu gerakan anjing. Ketika berlari, ekor mereka memberi bantuan ketika terjadi perubahan arah. Saat anjing yang sedang berlari melakukan gerakan berputar, maka kaki depannya akan mengikuti arah yang dituju sedangkan kaki belakangnya tetap berjalan ke arah semula. Dalam kondisi ini, ekor akan membantu meluruskan arah gerak anjing.
Apabila anjing berjalan di permukaan yang sempit, mereka akan memanfaatkan ekor supaya tubuhnya tetap dapat bergerak seimbang. Konsep ini sama seperti ketika kita merentangkan lengan sebagai penyeimbang.
Simak juga: Riset Terbaru: Anjing Dapat Mengetahui Kapan Seseorang Berbohong Kepada Mereka
Di sisi lain, kelenjar yang berada di sekitar ekor dapat mengeluarkan feromon yang berfungsi untuk menandai teritori mereka. Seekor anjing dominan yang mengangkat ekornya tinggi-tinggi akan mengeluarkan lebih banyak aroma daripada anjing submisif yang menurunkan ekornya.
“Posisi ini (ekor tinggi) dapat melepaskan feromon dari kelenjar aroma yang terletak di pangkal ekor untuk menandai teritori anjing,” ungkap Dr. Wooten. Jadi, anjing yang dominan cenderung membuat kehadirannya lebih diketahui dibandingkan dengan anjing yang submisif.
Terakhir yang juga tak kalah pentingnya adalah fungsi komunikasi. Tak hanya kepada manusia, namun juga sesama anjing dan hewan lain yang ada di sekitarnya.
“Anjing adalah komunikator nonverbal, yang berarti mereka menggunakan tubuh mereka, termasuk ekornya, untuk berkomunikasi. Posisi, kecepatan goyangan, dan bahkan arah goyangan, semuanya mengomunikasikan sesuatu,” ujar Dr. Wooten.
Menggunakan ekor sebagai sarana komunikasi rupanya telah dipelajari sejak anjing masih bayi. “Anak anjing belajar mengibaskan ekornya sejak kurang lebih usia 1 bulan. Mereka belajar dari induk mereka, dan mereka menggunakannya untuk berkomunikasi dengan induk dan saudaranya.”
Simak juga: Mengapa Kucing Sangat Senang Memberi “Hadiah” Kepada Pemiliknya?
Bertolak belakang dengan anggapan banyak orang, mengibaskan ekor tidak selalu mengindikasikan kebahagiaan. Sebaliknya, tak jarang hal itu justru menandakan perasaan gelisah, submisif, bahkan agresif.
Lalu, bagaimana cara membedakannya? Secara umum, Dr. Wooten menjelaskan bahwa perasaan bahagia diungkapkan dengan mengangkat ekor dalam posisi netral atau sedikit terangkat dengan banyak kibasan. Sebagian anjing juga akan menggerakkan pinggul saat menggoyang-goyangkan ekor ketika merasa bahagia.
Jika ekor berada dalam posisi rendah di antara kedua kaki, besar kemungkinan mereka sedang merasa gugup, takut, dan submisif. Namun apabila ekor terlihat naik lebih tinggi dibandingkan ketika mereka bahagia, bisa jadi itu pertanda sikap agresif dan sangat waspada. “Semakin tinggi ekor, semakin agresif anjing tersebut,” ungkap Dr. Wooten.
Simak juga: Seekor Burung Tertangkap Kamera Mencabuti Bulu Rubah yang Sedang Tertidur
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Bolu Bubu
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!