Memelihara ikan sering menjadi opsi untuk mereka yang ingin memiliki hewan peliharaan namun relatif mudah untuk merawatnya. Selain itu, memelihara ikan ternyata membawa banyak pengaruh positif untuk kesehatan mental kamu. Kalau kamu berminat memeliharanya, jangan lupa perhatikan hal berikut ini supaya ikan merasa bahagia ya!
Menurut penelitian yang dilakukan oleh European Centre for Environment and Human Health, manusia pada dasarnya tertarik dengan kehidupan yang ada di air. Karena keterbatasan pandangan, melihat ikan berenang-renang di dalam akuarium menjadi salah satu cara paling efektif untuk memperhatikan ikan dan tumbuhan air.
Semakin bervariasi jenis ikannya, maka tubuh akan merespons visual tersebut dengan perasaan bahagia dan tenang. Bahkan bisa juga menjadi cara mengurangi stress.

Baca juga: Jangan Tinggalkan Beruang Kutub di Kebun Binatang
Ketika manusia merasa bahagia dengan kehadiran ikan, apakah ikan juga merasa bahagia ketika disimpan di dalam akuarium?
Ikan adalah hewan yang sensitif, serta memiliki kemampuan kognitif seperti anjing dan kucing. Bahkan beberapa jenis ikan mampu belajar lebih cepat dibandingkan dengan anjing. Karakteristik ini mempengaruhi bagaimana ikan merasa bahagia.
Menariknya, mereka juga bisa mengenali wajah manusia yang sering memberinya makan. Ketika mereka melihat ada orang yang tidak mereka kenali datang mendekat, perasaan tidak suka pun akan muncul.
Namun yang menyedihkan adalah, banyak manusia menganggap ikan hanya sebatas dekorasi ruangan. Sehingga, seringkali tidak diperlakukan sebagaimana layaknya makhluk hidup.
Banyak yang menaruh ikan di dalam akuarium sempit atau mangkuk kaca. Padahal, ada banyak komponen yang harus diperhatikan untuk menunjang hidup mereka. Seperti suplai oksigen, kandungan mineral, suhu, dan pH.
Apabila ditempatkan di lingkungan yang tidak tepat, maka kesehatan mereka lebih rentan terganggu dan bahkan mati.
Bagaimana caranya memilih air supaya ikan merasa bahagia dan sehat?
Ada banyak jenis ikan hias yang membutuhkan air dengan kandungan magnesium dan kalsium. Contohnya adalah ikan guppy, molly, platy, dan ikan pedang (swordtail). Tetapi kalau kandungan mineralnya terlalu banyak, maka ikan bisa mati.
Salah satu cara supaya mendapatkan air yang tepat adalah dengan mengolahnya terlebih dahulu menggunakan mesin reverse osmosis. Mesin ini berfungsi untuk menyaring air dengan mengurangi partikel padat hingga 0 sampai 20 ppm. Sebelum ikan dimasukkan ke dalamnya, campur air reverse osmosis ini dengan air keran atau air suling.
Kalau kamu tidak punya alat reverse osmosis, ada cara lain yang jauh lebih mudah dan murah. Pakai saja air hujan! Secara alami, air hujan memiliki pH, suhu, dan mineral yang sesuai dengan tubuh ikan.
Tetapi, kandungan mineral terlarut yang terlalu sedikit juga tidak baik. Untuk meningkatkannya, cara tidak sulit. Cukup masukkan batu karang atau kerang. Jangan lupa pastikan telah bersih dari kotoran yang menempel
Ketika kamu membeli ikan hias di toko hewan, tahukah kamu dari mana mereka berasal?
90% ikan hias yang dijual di toko hewan berasal dari peternakan ikan. Mereka dikembangbiakkan di dalam tabung raksasa. Ikan emas, salah satu ikan hias paling digemari, bahkan bisa diternakkan mencapai 250 juta ikan setiap tahunnya. Sangat banyak, ya?
Tetapi sayangnya, banyak dari mereka akhirnya mati di dalam kantong plastik atau mangkuk kaca. Selain karena suplai oksigen yang sangat terbatas, mereka juga tidak bisa berenang dengan bebas karena ruang yang sangat sempit.
Yang lebih menyedihkannya lagi, banyak penjual ikan yang menyuntikkan fluorescent dye, sejenis pewarna yang memancarkan warna terang ke dalam tubuh ikan. Tujuannya supaya warna sisiknya menyala terang dan membuat pembali semakin tertarik.
Padahal cara ini tentu saja sangat berbahaya karena zat ini bisa menjadi racun bagi ikan.

Selain menjual ikan hias, toko hewan juga banyak menjual ikan tropis. Karena 98% ikan ini tidak bisa diternakkan seperti ikan hias umumnya, maka mereka diambil langsung dari laut lepas.
Ketika dipindahkan ke dalam tempat sempit seperti akuarium atau kolam ikan, tentu saja sangat menyiksa karena ruang gerak untuk berenang sangat terbatas. Kondisi lingkungan yang berbeda pun membuat mereka rentan sakit dan mati.
Intinya, ikan pun memiliki hak untuk bergerak bebas di tempat yang luas. Akuarium tentu saja tidak bisa mengakomodasi kebutuhan ini. Selain itu, keterbatasan pengetahuan pemelihara ikan juga bisa memperpendek umur mereka.
Padahal, memelihara hewan selalu diikuti tanggung jawab untuk dapat merawatnya dengan baik. Jadi, jangan lupa terapkan cara memelihara ikan yang baik ya!
Penulis: Hilaria Arum
Editor: Bolu Bubu
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!