Dari hasil penelitian, manusia sebenarnya tidak termasuk dalam menu makanan para hiu di lautan. Tapi mengapa mereka menyerang manusia, ya?
Baca juga: Apakah Hewan Bisa Bermimpi Seperti Manusia?
Kesan apa sih yang muncul mendengar kata “ikan hiu”? Ganas, suka menggigit manusia, berbahaya?
Mungkin tidak sedikit yang berpendapat demikian. Maklum saja, film Jaws yang disutradari Stephen Spielberg memang begitu fenomenal dan sangat membekas di benak dan pikiran banyak orang. Luar biasanya, film tersebut bahkan memicu munculnya Galeophobia, ketakutan pada hiu. Waduh!
Hiu, dalam film Jaws, memang digambarkan sebagai hewan yang menyeramkan. Datang dari laut yang dalam, berenang di permukaan dengan hanya menunjukkan siripnya sebelum akhirnya menyerang manusia dan memakannya hidup-hidup. Siapa yang tidak takut dengan gambaran semacam itu?
Faktanya, tidak sedikit juga laporan di sejumlah negara yang menyatakan adanya serangan hiu pada manusia, mulai di pesisir pantai North Carolina, Amerika Serikat hingga di Afrika Selatan. Tidak sampai dimakan memang, tapi gigitannya cukup untuk membuat kerusakan yang fatal.
Hasil penelitian terbaru juga menunjukkan adanya peningkatan serangan hiu di beberapa bagian bumi. Di Amerika Serikat bagian timur, pantai-pantai di Hawaii dan Australia selatan, dalam 20 tahun terakhir, jumlah serangan bahkan meningkat hingga dua kali lipat.
Pertanyaan besarnya kemudian, mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa hiu semakin sering menyerang manusia? Apakah daging manusia termasuk dalam menu makanan utama mereka?
Menurut para ilmuwan, tidak ada bukti nyata hiu secara aktif memburu manusia, lho! Gavin Naylor, direktur Program Florida untuk Penelitian Ikan Hiu di Amerika Serikat, yang juga menangani International Shark Attack File, berpendapat bahwa manusia tidak termasuk dalam standar menu makanan hiu. Naylor menyebut manusia tidak ubahnya “seperti sosis kecil tidak berdaya yang melayang-layang di permukaan air”.
Lalu mengapa serangan hiu terhadap manusia tetap terjadi?
Naylor mengungkapkan gigitan hiu sangat berhubungan dengan jumlah manusia dan hiu di dalam air pada saat yang bersamaan. Semakin banyak hiu dan manusia di satu tempat, semakin besar kemungkinan mereka bertemu satu sama lain.
Bertemunya hiu dan manusia dalam satu lokasi tidak bisa dilepaskan dari kondisi cuaca. Manusia senang menghangatkan diri di dalam air, pun demikian dengan hiu. Dalam kasus serangan hiu di North Carolina, Amerika Serikat, gelombang panas akhir musim semi menghangatkan laut lebih awal dari biasanya, yang pada akhirnya menarik hiu berpindah dari sisi selatan bumi yang lebih dingin.
Baca juga: Tersiksa dan Tidak Bahagia, Akuarium Bukanlah Habitat Asli Paus Dan Lumba-Lumba
Tidak hanya hiu, ikan lain yang menjadi menu utama hiu juga ikut berpindah ke perairan yang lebih hangat. Karena itu juga mengapa hiu ikut berpindah, untuk memenuhi kebutuhan makannya. Kebetulan manusia berada di wilayah makan hiu dan akhirnya terjadi hal yang tidak diinginkan, serangan terhadap manusia.
Selain meningkatnya populasi manusia dan perpindahan habitat hidup mangsa, perusakan habitat, perubahan kualitas air dan perubahan iklim juga ikut memengaruhi terjadinya serangan oleh hiu. Bisa jadi, para hiu sudah frustrasi dengan sikap manusia yang tidak menghargai alam?
Alasan lain mengapa terjadi serangan hiu pada manusia adalah buruknya kualitas penglihatan hiu, terutama untuk hiu banteng. Dalam kondisi air yang keruh, sulit bagi hiu untuk membedakan yang mana manusia, dan yang mana ikan atau anjing laut yang menjadi makanan utamanya.
Jadi, hiu sebenarnya tidak memiliki niat menyerang atau memakan manusia. Serangan terjadi hanya karena kesalahpahaman, kok!
Apakah dengan meningkatnya jumlah serangan hiu, manusia tetap bisa aman berenang di laut? Naylor dan rekan-rekannya di Florida Program for Shark Research menganggap demikian. Dia juga menyatakan manusia bisa meminimalkan risiko mendapat seranga dari hiu.
Beberapa tips yang bisa digunakan antara lain untuk berenang dalam kelompok dan menghindari berenang bersama kumpulan ikan untuk meminimalkan risiko serangan hiu. Karena hiu memiliki kualitas penghlihatan yang buruk, menggunakan pakaian berwarna gelap juga bisa mengurangi kemungkinan menarik perhatian hiu. Itulah alasan mengapa pakaian selam banyak yang berwarna gelap atau hitam.
Pemilihan waktu yang tepat berenang di pantai juga bisa sangat membantu. Hindari berenang saat fajar atau menjelang terbenam matahari. Memercik air secara berlebihan juga harus dihindari, mengingat hal tersebut bisa membuat hiu datang karena menganggap ada binatang yang terluka.
Nah, sudah tahu alasan hiu menyerang manusia dan cara meminimalkan risiko serangan tersebut, kan?
Penulis : Muhammad Yanuar Firdaus
Editor : Bolu Bubu
Video Editor: Gerry Intan Darajati
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!