Tahukah kamu mengapa relasi emosional antara ibu dan anak sangatlah kuat? Salah satunya adalah karena faktor oksitosin. Hormon ini menyebabkan perasaan “jatuh cinta” yang dialami oleh mamalia, termasuk manusia dan hewan. Selain dalam konteks orang tua kepada anaknya, rupanya hormon ini juga mempengaruhi terbentuknya ikatan sosial yang terjadi antarindividu. Uniknya, berbagai perilaku yang dilakukan oleh hewan berikut ini ternyata juga dipengaruhi oleh hormon oksitosin!
Simak juga: Seberapa Jauh Anjing Mampu Mengendus Suatu Objek?
Dikutip dari BBC, tubuh anjing dapat menghasilkan hormon oksitosin saat berada di dekat sahabat manusianya. Terlebih lagi ketika mata mereka saling memandang satu sama lain. Ketika otak dibanjiri dengan hormon ini, maka anjing cenderung akan mengikuti perintah maupun isyarat yang dilakukan oleh pemiliknya.
Semakin lama anjing dan pemiliknya dapat mempertahankan pandangan matanya, maka potensi tingkat oksitosin yang dimiliki oleh anabul ini akan semakin tinggi pula. Secara umum, anjing memiliki kadar oksitosin 5x lebih tinggi dibandingkan kucing.
Simak juga: Mana yang Lebih Membuat Anjing Bahagia: Bertemu dengan Tuannya atau Mendapat Ucapan “I Love You”?
Beberapa spesies monyet seperti tamarin dan marmoset dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah juga menunjukkan perubahan fisik dan perilaku yang disebabkan oleh tingginya tingkat oksitosin. Namun berbeda dari anjing, hewan jantan dari spesies monyet tersebut akan mengalami penambahan berat badan selama periode kehamilan pasangannya.
Ketika sang bayi akhirnya lahir, induk jantan akan berubah menjadi lebih “keibuan” karena adanya berbagai hormon selain oksitosin, yaitu estrogen dan prolaktin yang berhubungan erat dengan menyusui. Bahkan, puting marmoset jantan yang berada tepat di bawah lengan juga mengalami pembesaran selama kehamilan hewan betina. Sangat menarik, ya?
Simak juga: Tikus Ini Menyelamatkan Nyawa Warga Berkat Kemampuannya Mendeteksi Ranjau Darat
Di sisi lain, hormon oksitosin juga membuat meerkat rela mengorbankan kepentingan pribadi mereka demi keturunannya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh dua profesor dari Cambridge University melibatkan empat koloni meerkat yang berbeda. Pada individu yang diberi oksitosin akan meluangkan waktu lebih banyak bersama keturunannya dan menjadi kurang agresif. Bahkan, mereka juga memberikan porsi makanan yang lebih banyak kepada anak-anaknya.
Hewan mamalia lain yang juga merasakan dampak signifikan dari hormon oksitosin adalah tikus. Sentuhan dan kehangatan dari induk hewan pengerat ini membuat tekanan darah anak tikus menjadi lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat perlakuan serupa. Dampaknya, potensi untuk mengalami stres juga cenderung lebih rendah.
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Glen Susanto
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!