Kebun binatang tidak akan bisa menyelamatkan beruang kutub dari ancaman kepunahan. Malah, mereka bisa mempercepat proses tersebut. Waduh!
Betapa menyenangkannya bisa melihat beruang kutub di kebun binatang? Maklum saja, habitat aslinya ada di Antartika, dan tidak semuanya bisa pergi ke sana, kan?
Tapi, perasaan senang ini hanya milik manusia saja. Beruang kutubnya malah tersiksa, menderita dan kangen kampung halaman mereka. Waduh!
Bayangkan saja deh, di habitat aslinya di Antartika sana, beruang kutub bisa menjelajah belasan hingga puluhan kilometer untuk berjalan-jalan dan mencari makan. Jika kamu perhatikan, kondisi tubuhnya mengharuskan mereka untuk tinggal di kutub.
Oke, mari kita lihat sama-sama, ya! Kulit dan bulu-bulunya sangat tebal! Semua itu berguna untuk mereka bisa menghadapi udara yang sangat dingin di kutub utara dan selata, karena dapat menyimpan panas tubuh lebih lama. Bayangkan, jika kamu mengenakan jaket tebal dan harus tinggal di daerah tropis yang panas? Meski kandangnya dibuat dingin sekalipun, rasanya akan ga nyaman banget!

Beruang kutub juga dikenal sebagai perenang yang handal. Telapak tangannya digunakan untuk mengayuh, sementara kakinya digunakan sebagai kemudi. Mereka bisa berada di lautan yang dingin hingga beberapa jam, termasuk untuk mencari ikan buat makan. Kolam yang disediakan kebun binatang untuk mereka berendam sama sekali tidak mewakili lautan kutub, habitat alami mereka.
Baca juga: Jangan Biarkan Gajah Dirampas Dari Habitatnya
Nah, induk yang memiliki anak juga sangat protektif, lho! Bahkan beberapa bulan setelah melahirkan anaknya, mama beruang kutub ini rela puasa supaya anak-anaknya bisa mendapatkan cukup makanan. Papa beruang juga ikut membantu mencari makan. Hubungan dan ikatan emosi semacam ini hanya bisa dilihat di habitat asli mereka. Tapi, ga jarang kan, kamu melihat beruang kutub sendirian di dalam penangkaran?
Singkatnya, beruang kutub memang dipersiapkan hidup untuk di lingkungan terburuk di bumi, yaitu kutub yang beriklim sangat dingin. Makanya menjadi hal yang menyedihkan ketika melihat mereka berada di kandang di suatu kebun binatang, berenang di kolam yang dangkal, tidak luas, dan belum lagi … tubuh mereka pun juga kepanasan!
Menurut James Brückner di sini, orang yang bertugas melakukan konservasi di German Animal Welfare Association, mengatakan beruang kutub adalah salah satu spesies yang seharusnya tidak boleh ada di kebun binatang. Karena faktanya, kebun binatang memang tidak bisa memenuhi kebutuhan beruang kutub itu.
Hasil pengamatan sejumlah ahli menemukan beruang kutub bisa berkeliling hingga lebih 150,000 kilometer persegi, tidak hanya untuk mencari makan, tapi juga untuk mempertahankan wilayahnya dan hal semacam itu tidak akan bisa ditemukan di kebun binatang.

Sayangnya, masih banyak kebun binatang yang menampilkan beruang kutub sebagai bagian dari koleksi mereka. Padahal nih, banyak dari mereka yang tidak bahagia dan stress.
Pengamat aktivitas beruang kutub dari Tiongkok, Shan Wen Lo, membenarkan hal itu. Menurutnya, 95 persen beruang kutub yang ditangkap dan ditampilkan di kebun binatang di segala penjuru dunia terlihat aneh dan tidak biasa, seperti geleng-geleng kepala, berlari-lari atau berenang dengan cara yang sama dan berulang, karena tidak tinggal di lingkungan yang semestinya.
Sheng-Wen Lo, fotografer yang mengamati dan mendokumentasikan beruang kutub di kebun binatang di seluruh dunia membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, 95 persen beruang kutub yang ditangkap dan ditampilkan di kebun binatang menunjukan perilaku mengkhawatirkan dan tidak biasa, seperti geleng-geleng kepala, berlari-lari atau berenang dengan cara yang sama dan berulang-ulang.
Simak karya Sheng-Wen Lo di sini 👉 https://www.shengwenlo.com/whitebear
Baca juga: Selamatkan Hewan Sirkus! Derita Mereka Bukanlah Hiburan!
Meski begitu, hasil penelitian menunjukkan harapan hidup beruang di penangkaran atau kebun binatang terbukti lebih panjang. Brückner mengungkapkan, di habitatnya, karena menghadapi banyak masalah, mulai dari cuaca yang sangat buruk, minimnya makanan, persaingan dengan predator lain, global warming hingga gangguan kesehatan; beruang kutub hanya bisa hidup selama 10 hingga 15 tahun. Sementara di kebun binatang, beruang kutub bisa hidup hingga 30 tahun.
Akan tetapi, peneliti juga menemukan fakta bahwa tingkat hormon stres beruang kutub yang tinggal di kebun binatang jauh lebih tinggi dibanding yang ada di habitatnya.

Dengan sejumlah fakta di atas, mungkin akan lebih baik untuk tidak menempatkan beruang kutub di kebun binatang. Jika fasilitas dan kapasitas penangkarannya memadai kebutuhan alami mereka, maka kebun binatang bukanlah solusi yang tepat.
Konservasi beruang kutub untuk menyelamatkan populasi mereka dari kepunahan adalah solusi yang baik – selama upaya tersebut tidak merugikan kesehatan fisik dan kejiwaan beruang kutub.
Yang paling penting nih, kita semua harus berupaya untuk mengurangi dampak global warming. Caranya? Simak di sini.
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di sosial media ya!