Proses domestikasi yang terjadi pada hewan membawa pengaruh signifikan terhadap kemampuan mereka beradaptasi dengan lingkungan manusia. Kedekatannya dengan manusia juga membuat hewan domestik, terutama anjing, mampu memahami ekspresi wajah manusia.
Di sisi lain, peneliti masih belum mengetahui apakah hal yang sama juga berlaku untuk hewan domestik yang dikembangbiakan untuk dikonsumsi, seperti kambing. Pertanyaan tersebut membuat sejumlah peneliti asal Inggris melakukan riset untuk membuktikan apakah kambing dapat membedakan ekspresi wajah manusia.
Simak juga: Seorang Perempuan Mengeluarkan Uang Ratusan Juta untuk Mengobati Ayamnya yang Sakit
Dalam sebuah jurnal yang dipublikasikan di The Royal Society Publishing, peneliti berhasil mengungkapkan bahwa kambing mampu memberi respons positif terhadap wajah manusia yang tersenyum. Alan McElligott, seorang peneliti perilaku hewan di University of Roehampton, bersama dengan koleganya menguji 20 kambing di Buttercups Sanctuary yang terdiri dari 8 betina dan 12 jantan yang sudah dikebiri. Seluruh kambing tersebut telah terbiasa dengan kehadiran manusia.
Penelitian dilakukan menggunakan dua gambar wajah manusia yang sedang bahagia dan marah. Setelah kedua gambar dipasang secara vertikal di salah satu dinding lokasi uji coba, kemudian kambing dibiarkan mengeksplorasi dan berinteraksi dengan gambar tersebut. Secara keseluruhan, ilmuwan menemukan bahwa kambing lebih senang berinteraksi terlebih dahulu dengan wajah yang terlihat bahagia. Hal ini menandakan bahwa mereka sensitif terhadap isyarat emosional wajah manusia. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi emosi yang terjadi pada dua spesies yang berbeda ternyata jauh lebih luas dari yang pernah diketahui sebelumnya.
Simak juga: Casa de Carne: Kampanye Tentang Etika Mengonsumsi Daging Melalui Film Pendek
Dikutip dari The Scientist, McElligot berharap bahwa penemuan ini dapat memperbaiki penerapan panduan kesejahteraan hewan dengan mempertimbangkan kecerdasan dan kemampuan mereka bersosialisasi. Lebih jauh lagi, hal ini juga harapannya dapat mendorong masyarakat untuk memperlakukan hewan ternak secara lebih baik dan lebih manusiawi. “Secara umum, persepsi masyarakat luas tentang ternak adalah hewan yang tidak terlalu pintar. Pada akhirnya, tujuan keseluruhan kami adalah untuk meningkatkan persepsi spesies ini sehingga masyarakat benar-benar memahami perilaku mereka. Dan karena itu mungkin memperlakukan mereka sedikit lebih baik.”
Simak juga: Memelihara Sapi Dataran Tinggi Khas Skotlandia, Hewan Jinak Berbobot Nyaris 1 Ton
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Glen Susanto
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!