Sudah sejak lama, isu mengenai konsumsi daging hewan menjadi perdebatan berbagai kalangan. Beberapa orang beranggapan, konsumsi daging harus ditekan seminimal mungkin karena industri ini berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan gas rumah kaca. Di sisi lain, para aktivis kesejahteraan hewan menganggap bahwa menyiksa dan membunuh hewan hanya untuk memenuhi nutrisi tubuh manusia bukanlah hal yang etis dilakukan.
Terlepas dari semua itu, seorang pembuat film berusaha mengajak masyarakat untuk mempertimbangkan isu ini melalui film pendek berdurasi 2 menit 21 detik.
Simak juga: Singapura Menjadi Negara Pertama yang Menyetujui Penjualan Daging yang Diproduksi di Laboratorium
Film berjudul Casa de Carne ini menceritakan tentang tiga orang yang datang ke sebuah restoran untuk memesan menu daging iga. Kemudian salah satu dari mereka yang bernama Eric diajak oleh pelayan restoran untuk masuk ke sebuah ruangan khusus, lalu diberi sebuah celemek dan pisau. Terdapat seekor babi di dalam tempat tersebut. Eric diharapkan mau menyembelih babi tersebut untuk diolah menjadi menu yang dipesan sebelumnya. Tidak tega, ia pun menjatuhkan pisau tersebut ke lantai.
Simak juga: Hide, Film Pendek yang Menunjukkan Kekejaman di Balik Industri Bulu Hewan
Dalam wawancaranya bersama The Vegan Review, Dustin Brown selaku penulis sekaligus sutradara film ini mengatakan, “Saya terpesona oleh pertanyaan, ‘Maukah Anda membunuh makanan Anda?’ Jika Anda secara pribadi harus membunuh hewan sebelum Anda bisa makan steak atau burger, apakah Anda mau melakukannya? Jika restoran seperti itu benar-benar ada, apa yang akan terjadi?” ucapnya.
“Pertanyaan semacam itu mendorong saya untuk menciptakan Casa de Carne, sebuah pengalaman restoran di masa depan yang tidak terlalu jauh dan kelam, di mana pelanggan bisa membunuh hewan yang ingin mereka pesan. Ini sebenarnya tidak terlalu mengada-ada, karena sudah ada restoran dan hotel yang mengizinkan tamu berburu dan membunuh (hewan, untuk diolah menjadi) makan malam mereka, dan restoran akan memasaknya untuk tamu tersebut.”
Pria yang telah mendirikan rumah produksi Dustin Todd Films pada tahun 2007 ini mengaku bahwa ia tertarik untuk menceritakan isu-isu yang umumnya jarang ditayangkan di bioskop. “Alasan itu lah yang mendasari lahirnya Dustin Todd Films, untuk memproduksi konten amatir sarat makna yang melibatkan sisi emosional dan menginspirasi penonton untuk mau melakukan perubahan.”
Dengan pesan sosial yang sangat kuat, film yang menjadi pemenang dalam beberapa penghargaan, di antaranya: Gold Telly Winner 2019 kategori Non-Broadcast General-Social Responsibility, Tarshis Film Award, Animal Film Festival 2019, dan International Vegan Film Festival kategori Best Short Film. Casa de Carne seolah menjadi pengingat bahwa setiap makanan yang kita santap memiliki konsekuensi. Apabila tidak tega melihat penyiksaan hewan, masihkah kita sanggup mengonsumsi mereka?
Simak juga: Apa yang Kita Makan Berpotensi Menyebabkan Infeksi Virus dan Pandemi Baru di Masa Mendatang
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Glen Susanto
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!