Sebanyak seratus fotografer dari seluruh dunia telah menyumbangkan foto satwa liar milik mereka kepada Vital Impacts, sebuah organisasi nirlaba yang memberikan dukungan finansial kepada organisasi konservasi yang berorientasi pada masyarakat.
Sebagai upaya untuk mencapai karbon netral, Vital Impacts akan menanam pohon untuk setiap cetakan foto yang dibuat. 60% keuntungan bersih dari hasil penjualan karya fotografi tersebut akan diberikan untuk mendanai berbagai gerakan kampanye organisasi konservasi akar rumput, sedangkan 40% akan diberikan langsung kepada fotografer untuk memungkinkan mereka melanjutkan pekerjaan misi konservasi mereka.
Simak juga: Peran Herbivora Besar dalam Menyimpan Karbon dan Memperlambat Perubahan Iklim
Foto yang disumbangkan tersebut meliputi: saat-saat sebelum kematian badak putih utara jantan terakhir, seekor gajah berusia 66 tahun yang berenang di lautan, dan ahli primata Jane Goodall saat sedang mencari simpanse di Tanzania pada awal 1960-an.
“Setiap foto memiliki cerita yang sangat mendalam di baliknya,” ungkap Vitale, fotografer profesional sekaligus salah satu pendiri Vital Impacts, dilansir dari CNN. “Saya bekerja sangat keras ketika mengkurasi ini untuk memastikan bahwa fotografer (yang terlibat) beragam. Tetapi, satu kesamaan yang mereka semua sampaikan adalah komitmen terhadap planet ini. Mereka menggunakan karya seni mereka untuk membantu upaya konservasi.”
Simak juga: Mengapa Memindahkan Badak dengan Posisi Terbalik Sangat Krusial untuk Keberhasilan Konservasi?
Vitale berharap, foto-foto yang terkumpul dapat menginspirasi masyarakat luas dan meningkatkan kesadaran akan kerusakan alam yang terjadi di nyaris seluruh penjuru dunia.
“Planet ini adalah rakit kehidupan kita bersama dan kita telah membuat beberapa lubang di dalamnya, tetapi belum terlambat,” ujar Vitale. “Kita semua bisa melakukan tindakan kecil yang berdampak besar. Itu sebabnya saya menamakannya ‘Dampak Vital (Vital Impacts),’ karena saya sering berpikir bahwa kita semua begitu terputus dan tidak menyadari bagaimana kita saling berhubungan. Semua yang kita lakukan berdampak satu sama lain dan membentuk dunia ini.”
Perempuan yang pernah berprofesi sebagai fotografer konflik selama satu dekade sebelum beralih menjadi fotografer satwa liar ini juga turut menyumbangkan karya. Salah satunya adalah foto berjudul, “Goodbye Sudan,”. Dalam foto tersebut terlihat Sudan, seekor badak putih utara jantan terakhir yang tengah dihibur oleh salah satu penjaganya, Joseph Wachira, di Kenya utara, beberapa saat sebelum badak itu mati. Kini, hanya ada dua betina yang tersisa dari spesies ini.
Simak juga: Perubahan Iklim: 98% Koloni Penguin Kaisar Diprediksi Akan Punah Tahun 2100
“Ini adalah kisah yang sangat penting bagi saya karena membuat saya menyadari bahwa menyaksikan hewan-hewan ini punah sebenarnya seperti menyaksikan kematian kita sendiri dalam gerakan lambat, mengetahui bahwa itu akan berdampak pada umat manusia. Semuanya terjalin sangat erat.”
“Itulah yang membawa saya ke jalan ini. dan sekarang saya benar-benar mencoba menemukan kisah-kisah yang menunjukkan kepada kita jalan ke depan, di mana manusia belajar bagaimana hidup berdampingan dan melindungi satwa liar dan habitat yang kita miliki bersama.”
Simak juga: Strategi Selandia Baru Menyelamatkan dan Hidup Berdampingan dengan Singa Laut yang Terancam Punah
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Bolu Bubu
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!