Banyak orang bilang anjing adalah sahabat manusia. Namun kalau sahabat, mengapa anjing dirantai dan dibiarkan tak terurus?
Masih sering ditemukan, kasus-kasus anjing yang dirantai di dalam kandang dan menjadi sakit akibat penganiayaan dan kelalaian lainnya. Bahkan anjing kerap dibiarkan kehujanan, kepanasan dan kedinginan. Seringkali juga tanpa diimbangi makanan dan minuman yang memadai.
Menambatkan anjing dengan rantai di dalam atau luar kandang adalah tindakan yang tidak baik dan sangat menyiksa. Dampak buruknya tidak hanya termanifestasi secara fisik, namun juga psikologis.
Berada dalam kondisi terikat membuat anjing merasa tak berdaya. Semakin banyak provokasi dari manusia sekitar yang mereka hadapi, semakin intens pula upaya mereka dalam melindungi diri sendiri. Dan seringkali akibat rasa frustrasi yang tak tertahan dan kekecewaan terhadap manusia, anjing-anjing terikat pun tidak ragu lagi untuk menyerang dan menyakiti siapapun yang mendekat.
Alasan yang paling klasik dari orang yang merantai anjingnya adalah kebutuhan mereka untuk membatasi interaksi antara anjing dengan manusia yang ada di sekitarnya. Padahal, anjing yang dilatih untuk bersosialisasi dengan baik dan juga mendapat kasih sayang tidak akan menjadi kekhawatiran bagi manusia di sekitarnya.

Baca juga: Inilah 5 Tips Penting Supaya Si Kecil Terhindar Dari Gigitan Anjing Peliharaan
Alasan lain, karena pemiliknya merasa tidak ada ruangan yang cukup dan layak untuk merawat anjing tersebut.
Padahal, anjing adalah makhluk yang sederhana. Sumber kebahagiaan mereka adalah berada di sekitar manusia yang menyayangi mereka. Terlepas dari keterbatasan pemeliharanya, anjing akan merasa bahagia jika diperhatikan dan diikutsertakan dalam berbagai macam aktivitas sosial, seperti jalan-jalan sore atau bahkan sekedar tidur siang bersama di rumah.
Seringkali juga, anjing yang diikat hanya dijadikan “pajangan teror” supaya tidak ada pencuri yang berani membobol rumah pemiliknya. Mereka mengabaikan kenyataan bahwa anjing juga membutuhkan pelindung karena mereka pun dapat merasakan ketakutan terhadap orang asing sebagaimana manusia.

Baca juga: Anjing ini Ditabrak dan Harus Diamputasi
Keterbatasan pengalaman sosial yang positif dengan lingkungan membuat anjing menjadi defensif dan agresif. Apabila ada situasi berbahaya, misalnya timpukan batu dari orang jahat atau serangan cuaca buruk, kemampuan anjing yang terikat untuk melindungi diri pun menjadi sangat terbatas.
Selain itu, ikatan rantai pada leher juga dapat melukai anjing. Kesehatan anjing yang terisolasi dan terabaikan juga mencemaskan akibat kurangnya asupan gizi dan preventative care seperti vaksin dan grooming. Paparan lingkungan luar akan meningkatkan resiko anjing terkena penyakit seperti infeksi parasit, alergi, jamur, kutu dan virus mematikan.
Tak jarang juga ditemukan urin dan kotoran dalam makanan dan minuman mereka. Hal ini membuat anjing yang terikat rentan terkena penyakit pencernaan dan lainnya.
Yang setiap anjing butuhkan adalah perhatian dan kasih sayang. Terlepas dari keterbatasan ruang atau finansial yang dimiliki pemiliknya, anjing peliharaan akan sangat senang jika diizinkan untuk berbagi ruang dan waktu dengan pemiliknya.
Teknik pertama yang dapat dilakukan untuk menjadikan anjing sebagai peliharaan yang baik, sehat dan menyenangkan, dimulai dari keseriusan menjadi pemelihara anjing yang bertanggungjawab.
Penulis: Hilaria Arum
Editor: Bolu Bubu
Video Editor: Gerry Intan Darajati
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!