Selain berpotensi tertelan dan menyebabkan kematian hewan laut, berbagai sampah yang ditemukan di laut juga berpotensi membuat mereka cedera. Hal itu lah yang dialami oleh Lou, seekor penyu yang ditemukan oleh lembaga nirlaba Cairns Turtle Rehabilitation Centre (CTRC) pada tahun 2015. Kala itu, Lou ditemukan dalam kondisi terjerat jaring nelayan. Akibatnya, penyu ini harus kehilangan sirip bagian kiri depan.
Simak juga: Diselamatkan dari Jaring Nelayan, Penyu Hijau Ini Mengeluarkan Kotoran Berupa Sampah Plastik
“Sirip kiri depan Lou hilang karena mencoba melepaskan diri dari jaring”
Jennifer Gilbert, co-founder CTRC
Menurut penuturan Jennifer kepada Bored Panda, penyu itu dijemput oleh penjaga yang mengantarnya ke Weipa. Kemudian, ia pun dibawa ke Cairns untuk mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Hewan Marlin Coast. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Dr. Rod Gilbert, ternyata sirip bagian kanan belakangnya juga mengalami cedera yang terlalu parah. Satu-satunya opsi yang dapat diambil adalah mengamputasi sirip tersebut. Meski begitu, sang dokter mengatakan bahwa selalu ada harapan untuk Lou pulih dan kembali ke habitatnya.
Dengan dua sirip yang tersisa, Lou pun mempelajari kembali bagaimana cara berenang. Sifat pantang menyerah itu seolah-olah meyakinkan para staff CTRC bahwa nantinya, ia akan mampu kembali ke alam liar.
Penyu jantan ini memang membutuhkan waktu cukup lama untuk pulih. Selama periode tersebut, ia berlatih menggunakan ekornya sebagai kendali. “Ia berjuang dalam jangka waktu yang lama untuk mendapatkan keseimbangannya, namun setelah proses rehabilitasi yang panjang, ia berhasil menyelam, makan di dasar tanki, dan berenang lebih cepat apabila diperlukan”.
Simak juga: Mengapa Memancing untuk Dilepaskan Kembali Ternyata Membahayakan Nyawa Ikan?
Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Lou diantar ke Pennefather Beach Cape York untuk dilepaskan ke air yang jernih. Area tersebut dianggap aman untuknya berenang kembali ke alam bebas. Di atas punggungnya, para relawan menaruh sebuah satelit untuk memantau perjalanannya kembali ke habitat.
Keberhasilan ini tentu tak dapat dilepaskan dari kerja keras para relawan, komunitas lokal, serta berbagai perusahaan yang turut menyokong pusat rehabilitasi tersebut. Selain itu, sifat Lou yang tangguh dan pantang menyerah juga lah yang membuatnya tetap bertahan setelah peristiwa traumatis yang dialami.
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Glen Susanto
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!