“Plakk!”
Geram rasanya ketika nyamuk hinggap di tangan dan kamu gagal memukulnya. Ya kan? Apalagi jika kemudian mereka terbang dan mengejek di telinga. Ih, gemas rasanya! Biasanya saat tidur malam, nyamuk semakin gencar mengganggu.
Ada nggak ya cara efektif mengusir nyamuk, atau bahkan membuat nyamuk tidak ada lagi di dunia ini. Apa kamu pernah berpikir begitu?
Ya, nyamuk memang menjadi salah satu serangga yang paling mengganggu dan berbahaya. WHO menyebutkan nyamuk menjadi salah satu hewan paling mematikan di dunia, karena mampu membawa dan menyebarkan penyakit ke manusia. Sehingga menyebabkan jutaan kematian.
Data dari WHO menyatakan, untuk penyakit malaria, nyamuk sudah menyebabkan 438,000 kematian. Sementara untuk demam berdarah di seluruh dunia, jumlah korbannya juga meningkat 30 kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Selain itu nyamuk juga bisa menyebarkan penyakit seperti zika, malaria, chikungunya dan demam kuning. Ngeri banget, ya!
Makanya itu, memberantas populasi nyamuk dan menghentikan penyebarannya menjadi PR buat semua negara dan lembaga kesehatan. Tetapi beberapa cara seperti fogging dan menguras bak mandi, bukan cara efektif untuk memberantas populasi nyamuk.
Nah, dengan teknologi maju saat ini, kita punya cara yang jauh lebih manjur untuk membasmi nyamuk.
Perusahaan induk Google, Alphabet, melalui anak perusahaannya Verily menggagas rencana dalam proyek Debug, untuk memberantas populasi nyamuk dan menghentikan penyebaran penyakit yang dibawa mereka.
Caranya?
Dengan menyebarkan nyamuk jantan yang sudah dibuat kebal penyakit dan juga steril, alias tidak bisa membuat keturunan 🤭.

Menyebarkan nyamuk jantan? Berarti jumlahnya semakin banyak, dong? Duh, semakin sering digigit nyamuk, kan?
Nggak dong! Karena cuma nyamuk betina yang menggigit dan Verily hanya melepaskan nyamuk-nyamuk jantan saja. Bahkan mereka menggunakan teknologi Artificial Intelligence untuk memastikan bahwa setiap nyamuk dari jutaan yang akan terbang ke alam bebas hanyalah nyamuk jantan. Keren banget ga sih?! 🤩
Pemimpin proyek Debug, Dr Nigel Beebe dari CSIRO menjelaskan, para ilmuwan telah membiakkan jutaan nyamuk di laboratorium James Cook University di Australia. Telur-telur (calon) nyamuk tersebut terlebih dahulu diinfeksikan bakteri Wolbachia, yang membuat nyamuk jantan kebal penyakit.
Kenapa kita perduli dengan kekebalan tubuh nyamuk?
Karena jika nyamuk tidak terinfeksi penyakit, maka gigitan mereka tidak akan menularkan penyakit apapun ke tubuh manusia. Wolbachia juga mensterilkan nyamuk jantan. Nah, setelah mereka dilepas ke alam bebas di lokasi percobaan, mereka pun kemudian kawin dengan nyamuk betina.

Apa hasilnya? Telur-telur nyamuk betina yang telah kawin dengan nyamuk jantanWolbachia tidak pernah menetas. Pada 2017, cara ini membuat populasi nyamuk betina turun dua per tiga dari jumlah awal. Bahkan pada proyek kedua di Australia yang dilakukan Juni 2018, berhasil mengurangi populasi nyamuk sebanyak 80 persen. Wow!
Baca juga: Seperti The Avengers, Lebah Ternyata Punya Peran Penting Menyelamatkan Dunia!
Teknologi ini sepertinya harus diterapkan oleh pemerintah Indonesia untuk mewujudkan hidup bebas-nyamuk di setiap kotanya. Apalagi Indonesia termasuk negara yang sering bermasalah dengan malaria, demam berdarah dan penyakit lain yang disebarkan dengan nyamuk. Sehingga jika cara ini diterapkan di Indonesia – dari Sabang sampai Merauke, kemungkinan besar tingkat kematian yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk, bisa berkurang secara drastis.
Penulis : Muhammad Yanuar Firdaus
Editor : Bolu Bubu
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna. Melalui Bolu Bubu, kami berharap mengubah Indonesia menjadi negara dan lingkungan yang lebih animal-friendly terhadap semua spesies.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di sosial media ya!