Rencana untuk mendirikan peternakan gurita komersial pertama di dunia pada musim panas tahun ini di Kepulauan Canary, Spanyol, mendapat berbagai reaksi negatif. Banyak ilmuwan dan konservasionis berargumen bahwa hewan super cerdas yang memiliki kemampuan untuk merasakan sakit dan emosi tidak seharusnya dipelihara secara komersial untuk dikonsumsi manusia.
Simak juga: Gurita, Hewan Bertentakel yang Cerdas
Gurita memiliki otak yang besar dan kompleks. Kecerdasan mereka telah terbukti dalam berbagai eksperimen ilmiah. Cara mereka menggunakan tempurung kelapa untuk bersembunyi dan membela diri menunjukkan bahwa gurita dapat mengelola tugas dengan cepat. Mereka juga mampu melarikan diri dari akuarium dan menyelinap dari jebakan yang dipasang oleh pemancing.
Terlebih lagi, mereka tidak memiliki rangka tubuh untuk melindungi diri, bersifat sangat teritorial, dan cenderung hidup soliter. Apabila banyak gurita dipaksa hidup bersama di dalam satu tangki sempit, para ahli mengungkapkan adanya potensi bahwa mereka akan memakan satu sama lain.
Simak juga: Sebagai Penyerap Karbon, Melindungi Ekosistem Laut Dapat Membantu Memperlambat Perubahan Iklim
Dengan berbagai alasan tersebut, sekelompok peneliti internasional dari Compassion in World Farming (CIWF) menyebut bahwa ide peternakan gurita “tidak dapat dibenarkan secara etis dan ekologis.” Mereka pun telah menulis surat kepada pemerintah beberapa negara, termasuk Spanyol, guna mendesak mereka melarang rencana ini.
Dr. Elena Lara, manajer peneliti CIWF, mengatakan kepada BBC, “Gurita adalah hewan yang luar biasa. Mereka penyendiri dan sangat pintar. Jadi, menempatkan mereka di tangki tandus tanpa stimulasi kognitif adalah hal yang tidak dapat dibenarkan.”
Salah satu argumen yang mendukung rencana ini adalah adanya anggapan bahwa metode akuakultur (membudidayakan makanan laut) dapat mengurangi angka penangkapan gurita di laut lepas, sekaligus memastikan sumber daya yang berkelanjutan dan terkendali. Namun, Dr. Lara menganggap argumen ini tidak logis. “Itu tidak berarti bahwa nelayan akan berhenti menangkap gurita.”
Simak juga: Bycatch, Dampak Lain dari Penangkapan Ikan Berlebihan di Laut Lepas
Dia berpendapat, budidaya gurita justru dapat menambah tekanan pada populasi ikan liar di laut bebas. Gurita adalah karnivora yang memerlukan makanan hingga dua sampai tiga kali lipat dari berat tubuhnya sendiri untuk bertahan hidup. Saat ini, sekitar sepertiga dari ikan yang ditangkap di planet ini digunakan sebagai pakan untuk hewan lain, dan kira-kira setengah dari jumlah itu digunakan untuk akuakultur. Jadi, gurita yang dibudidayakan berpotensi diberi makan spesies ikan yang selama ini sudah mengalami penangkapan berlebihan (overfishing).
Selain itu, di mata konsumen, industri peternakan gurita akan menimbulkan kesan bahwa mengonsumsi gurita yang diternakkan jauh lebih baik daripada memakan gurita liar yang ditangkap di laut bebas. Padahal, keduanya sama-sama tidak etis.
Simak juga: Apakah Hewan Ternak Memiliki Kemampuan Kognitif?
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Bolu Bubu
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!