Seekor paus sikat yang terancam punah terlihat sedang menyeret seutas tali pancing yang tersangkut di mulutnya saat berenang bersama anaknya yang baru lahir di lepas pantai Georgia, AS.
Clay George, ahli biologi satwa liar di Departemen Sumber Daya Alam Georgia mengatakan bahwa ketika tim survei udara melihat induk yang terjerat itu pada Kamis, 2 Desember di dekat Pulau Cumberland, Georgia, bayi paus itu tampak sehat dan tidak terluka, dilansir dari Associated Press. Ini adalah kelahiran paus sikat yang kedua yang dapat dikonfirmasi terjadi di perairan Atlantik selama musim melahirkan yang biasanya berlangsung dari Desember hingga Maret.
Simak juga: Krisis Iklim Menyebabkan Populasi Paus Sikat Atlantik Utara Berstatus Sangat Terancam Punah
Paus sikat Atlantik Utara adalah spesies paus yang berstatus sangat terancam punah, dengan perkiraan jumlah individu yang masih hidup hanya sekitar 350 ekor. Betina dewasa bermigrasi ke perairan yang lebih hangat di lepas pantai Georgia dan Florida setiap musim dingin untuk melahirkan.
George mengatakan, dia hanya mengetahui satu laporan lain yang terkonfirmasi sejak Januari 2011, mengenai kasus paus sikat yang terjerat dalam kondisi berenang bersama bayi paus baru lahir, dan kemudian berhasil melepaskan diri. Paus betina yang terlihat pada awal bulan Desember tersebut dapat teridentifikasi melalui tanda unik di kepalanya, dan diketahui telah menyeret tali pancing setidaknya sejak Maret lalu. Saat itulah pertama kali dilaporkan ia terjerat di Cape Cod Bay, di lepas pantai Massachusetts, AS. Pakar satwa liar berhasil memperpendek tali sebelum paus bergerak ke arah selatan, namun tidak berhasil sepenuhnya melepas tali itu.
“Kami belum pernah melihat paus yang terjerat, berenang dari utara bersama anaknya,” ujar George, dilansir dari ABC News. “Luar biasa. Namun di sisi lain, kondisi itu dapat membahayakan nyawanya.”
Simak juga: Perubahan Iklim Menyebabkan Penyusutan Tubuh Satwa Liar, Seberapa Parah Dampaknya?
Kondisi terjerat memaksa induk paus sikat untuk mengerahkan energi maksimal guna merawat anaknya, menyeret tali pancing, sambil memulihkan diri dari kemungkinan cedera pada mulutnya dalam waktu yang bersamaan. Paus sikat betina biasanya menghabiskan waktu di perairan tempat mereka mencari makan dan kawin di New England dan Kanada sebelum menuju ke selatan untuk melahirkan. Mereka tidak akan makan lagi sampai mereka kembali, padahal perjalanan pulang pergi dapat memakan waktu hingga tiga bulan atau lebih.
Tim terlatih diterjunkan untuk mendekati induk dan anak paus itu pada hari Kamis lalu menggunakan perahu. Namun, setelah berkonsultasi dengan ahli lain, George mengatakan bahwa tim tersebut menyimpulkan segala upaya untuk melepaskan atau memperpendek tali pancing justru dapat memicu risiko yang terlalu besar, baik bagi paus maupun awak kapal. Di sisi lain, pengawasan intensif tetap akan dilakukan, setidaknya selama musim melahirkan ini.
“Kekhawatiran saya adalah dia masih memiliki dua potong tali, sekitar 20 kaki (6 meter), keluar dari sisi kiri mulutnya,” ujar George. “Jika kedua tali akhirnya terikat satu sama lain, Anda bisa membayangkan bagaimana anak paus itu akan terjerat.”
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Bolu Bubu
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!