SERIES: Dampak Mikroplastik
Isu mengenai polusi mikroplastik yang terdapat di lautan mungkin sudah sering didengar. Namun ternyata, air tawar dan udara pun tidak sepenuhnya bersih dari pencemaran plastik berukuran kurang dari 5 milimeter ini. Sejumlah peneliti dari University of Reading berhasil membuktikan bahwa mikroplastik dapat terperangkap di tubuh serangga kecil seperti nyamuk. Menariknya, ternyata plastik berukuran mikro tersebut dapat berpindah dari satu fase hidup ke fase yang lain.
Simak juga: Jutaan Ton Mikroplastik Mencemari Lautan, Apa Bahayanya?
Menurut jurnal ilmiah Biology Letters yang diterbitkan di The Royal Society Publishing, tiga orang peneliti bernama Rana Al-Jaibachi, Ross N. Cuthbert, dan Amanda Callaghan menguji potensi nyamuk menyebarkan mikroplastik ke dalam rantai makanan. Seperti yang diketahui, nyamuk adalah serangga yang mengalami beberapa tahap metamorfosis. Fase telur, larva, dan pupa terjadi di air tawar sedangkan nyamuk dewasa akan terbang ke udara bebas. Melalui riset ini, ketiga peneliti tersebut berusaha untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah mikroplastik pada nyamuk yang masih menjalani fase awal kehidupannya di air dan nyamuk dewasa yang hidup di air.
Simak juga: Mengapa Hewan Laut Tidak Bisa Membedakan antara Plastik dengan Makanan Asli Mereka?
Dalam kondisi terkontrol di laboratorium, sekumpulan nyamuk yang masih berada di fase larva diberi makan mikroplastik dengan ukuran bervariasi. Kemudian, kulit yang terkelupas saat nyamuk tersebut bermetamorfosis ke tahap selanjutnya pun diambil. Totalnya terdapat tiga jenis kulit yang diambil: ketika larva tingkat-tiga berubah menjadi tingkat-empat yang berukuran lebih besar, saat berubah menjadi pupa, serta pada waktu mereka terbang meninggalkan perairan sebagai nyamuk dewasa.
Hasilnya, mikroplastik ditemukan di seluruh fase kehidupan nyamuk. Hanya saja, seiring perkembangan mereka menjadi individu yang lebih dewasa, jumlah plastik yang ditemukan semakin berkurang. Mikroplastik tersebut ditemukan di dalam perut, lebih tepatnya di malpighian tubules, sebuah organ pada tubuh serangga yang berfungsi untuk ekskresi nitrogen dan sisa-sisa metabolisme lainnya. Organ ini tidak mengalami perubahan dalam proses metabolisme nyamuk.
Penelitian ini memang memancing berbagai pertanyaan baru yang belum terjawab, seperti apakah kandungan mikroplastik di tubuh serangga mempengaruhi kemampuan mereka bertahan hidup dalam setiap tahap metamorfosa yang dialami. Dikutip dari The Conversation, perlu adanya penelitian lanjutan terhadap lebih banyak spesies untuk menganalisa seberapa parah permasalahan ini.
Namun yang pasti, penelitian ini memberi gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana potensi mikroplastik tersebar ke banyak siklus rantai makanan, baik rantai makanan di ekosistem perairan maupun di daratan. Terutama hewan yang memangsa nyamuk secara langsung, seperti katak, laba-laba, dan beberapa jenis burung. Ikan di air tawar yang memakan telur nyamuk juga memiliki potensi besar untuk terpapar.
Simak juga: Menyelamatkan Gurita yang Terkecoh dengan Sampah Gelas Plastik di Lautan
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Glen Susanto
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!