Tim riset dari University of Hull menemukan adanya dampak negatif polusi plastik di laut secara spesifik terhadap populasi kepiting pertapa (hermit crab).
Oleamide adalah zat aditif dalam plastik yang dikenal sebagai feromon seks dan stimulan bagi spesies laut tertentu, termasuk udang. Ketika kepiting pertapa terpapar zat ini, para ilmuwan mendeteksi adanya peningkatan laju pernapasan yang menandakan kegembiraan dan ketertarikan. Dampaknya, hewan yang juga dikenal dengan nama kelomang ini sering terkecoh karena menganggap plastik sebagai makanan.
Simak juga: Proyek Citra Satelit untuk Mengetahui Dampak Perubahan Iklim Terhadap Populasi Walrus
Dalam sebuah rilis, kandidat PhD Paula Schirrmacher yang juga terlibat dalam penelitian ini mengatakan, “Studi kami menunjukkan bahwa oleamide menjadi daya tarik bagi kelomang. Laju pernapasan mereka meningkat secara signifikan sebagai respons terhadap oleamide dalam konsentrasi rendah, dan menunjukkan daya tarik perilaku yang setara dengan respons mereka terhadap stimulan makan.”
“Oleamide juga memiliki kemiripan yang mencolok dengan asam oleat, bahan kimia yang dilepaskan oleh arthropoda selama dekomposisi. Saat mencari makan, kelomang mungkin salah mengidentifikasi oleamide sebagai sumber makanan.”
Simak juga: Lebah Bumblebee Amerika Terancam Punah, Apa Dampaknya?
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Bolu Bubu
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!