Dua angsa putih yang sedang “jatuh cinta” ternyata memiliki ritual yang cukup unik. Mereka akan saling berhadap-hadapan dengan sayap terangkat dan leher membentuk gambar hati yang sempurna. Pernahkah kamu melihatnya?
Ritual yang sangat menghangatkan hati itu juga diikuti oleh suara yang menyerupai desisan dan dengkuran. Setelah selesai, relasi emosional di antara kedua angsa tersebut akan terjalin lebih erat dan mendalam.
Simak juga: Berbelanja Cemilan Bersama George, Si Angsa Putih yang Rupawan
Selain melakukan ritual bersama, merawat anak bersama juga membuat ikatan batin antara dua angsa menjadi semakin kuat. Ketika sudah beranjak dewasa, anak tersebut akan meninggalkan induknya. Meskipun tidak lagi mengasuh anak, tetapi kisah cinta kedua induk ini akan tetap bertahan hingga maut memisahkan. Sangat romantis, ya?
Lalu, apa yang terjadi ketika salah satu dari mereka mati?
Angsa yang terpisah dari pasangannya akan menjadi individu yang lebih rentan dan rapuh. Apabila biasanya mereka akan saling menjaga satu sama lain, kini angsa tersebut harus menghadapi bahaya seorang diri. Selain itu, perasaan “patah hati” juga bisa memengaruhi kondisi psikologis mereka. Dampaknya pun bermacam-macam. Mulai dari hilangnya nafsu makan hingga kematian.
Meski jarang terjadi, ternyata angsa juga memiliki kemungkinan untuk berganti pasangan. Biasanya, situasi yang dapat memicu perilaku langka tersebut adalah kegagalan membangun sarang atau tidak berhasil dalam merawat anak.
Naluri mereka untuk menjaga keluarganya tergolong sangat luar biasa. Tidak hanya angsa betina saja yang memiliki naluri ini. Buktinya, angsa jantan kerap ditemukan sedang menginkubasi telur mereka.
Simak juga: Angsa Bisa Tahu Namanya Sendiri? Ah Masa Sih?!
Kasih sayang yang dicurahkan induk angsa untuk merawat anak-anaknya dapat berlangsung hingga kurang lebih 6-9 bulan. Bandingkan dengan bebek yang hanya meluangkan waktu satu bulan sebelum akhirnya sang induk meninggalkan anak mereka. Terlihat sangat kontras, kan?
Ketika mendeteksi adanya bahaya, angsa tidak akan ragu untuk menyerang musuh demi menjaga keluarga mereka tetap aman. Caranya, mereka akan mengepakkan sayap dan mengeluarkan suara untuk menggertak musuhnya. Seringkali, mereka juga berani melukai musuhnya apabila dirasa ancaman tersebut dianggap terlalu membahayakan.
Dengan naluri tersebut, tidak mengherankan kalau angsa dianggap sebagai simbol cinta dan keluarga idaman!
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Glen Susanto
Video Editor: Gerry Intan Darajati
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!