Apakah sweater wool adalah salah satu fashion item andalan kamu? Memang harus diakui kalau pakaian dengan bahan dasar wool bisa menunjang penampilan kita. Apalagi kalau udara sedang dingin, wool bisa membuat tubuh lebih hangat. Namun tahukah kamu penderitaan seperti apa yang harus dirasakan para domba untuk memenuhi tren fashion ini?
Baca juga: Euthanasia Pada Hewan Peliharaan, Haruskah Dilakukan?
Wool terbuat dari bulu tebal yang menyelimuti tubuh domba. Secara alamiah, bulu ini merupakan pelindung tubuh dalam menghadapi cuaca dingin. Ketika cuaca tak lagi dingin, sebagian besar bulu akan rontok dengan sendirinya.
Sejak menjadi komoditi global, para pelaku industri ini pun mencari cara supaya pasokan wool tetap stabil dan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Salah satu yang dilakukan adalah selective breeding yang melibatkan ras domba bernama Merino.
Dibandingkan dengan domba liar, ras Merino menjadi pilihan peternak karena menghasilkan bulu yang jauh lebih banyak. Sayangnya, domba Merino tidak mampu merontokan bulunya sendiri. Padahal, bulu yang terus tumbuh pada sembarang musim dapat membuat mereka mati kepanasan.

Baca juga: Jangan Berikan Daging Mentah Untuk Hewan Peliharaan Kamu, BAHAYA!
Karena itulah, mereka sangat bergantung pada manusia untuk merontokkan bulunya. Bukan hanya beresiko mati kepanasan, bulu yang terlalu lebat berpotensi menjadi sarang kutu. Ketika telur kutu menetas dan menjadi belatung, mereka akan bersembunyi dan menggigiti kulit domba.
Supaya bersih dari kutu, para peternak melakukan operasi mulesing. Caranya yaitu dengan mencukur bulu domba sampai mengikis bagian bawah kulit punggung dan ekor. Bayangkan, proses ini dilakukan tanpa menggunakan anestesia sama sekali. Padahal ketika kulit dikikis, tentu akan meninggalkan luka perih menganga yang justru bisa mengundang lalat dan parasit lainnya. Jadi, domba-domba ini tak hanya merasa perih selama proses pencukuran tetapi juga kesakitan karena infeksi yang ditimbulkan.
Biasanya, peternak sudah mulai mencukur sebelum domba-domba itu merontokan bulunya sendiri. Waktu yang dipilih adalah ketika udara masih terlalu dingin bagi tubuh domba. Setiap tahunnya, kira-kira ada 1 juta domba yang mati akibat tidak sanggup menahan hawa dingin setelah dicukur.

Apakah berhenti sampai di situ saja? Ternyata tidak.
Profit yang dihasilkan dari bisnis ini berdasarkan berapa banyak domba yang dicukur. Akibatnya, para pekerja akan mencukur secara terburu-buru sampai seringkali telinga dan ekornya pun ikut terpotong. Sedangkan domba yang sudah tua dan tidak produktif menghasilkan bulu lagi akan dibunuh begitu saja.
Setelah mengetahui kejamnya bisnis wool, masihkah kamu menganggap penderitaan mereka adalah hal yang lumrah hanya demi mendapatkan sweater wool?
Penulis : Hilaria Arum
Editor : Bolu Bubu
Video Editor: Gerry Intan Darajati
💖
Bolu Bubu adalah startup digital media yang mempublikasikan video menginspirasi, menyentuh dan menghibur tentang hewan peliharaan untuk menciptakan perspektif positif di masyarakat akan dunia fauna.
Klik di sini untuk subscribe channel Bolu Bubu.
Jangan lupa follow dan like Bolu Bubu di social media ya!